ReProfiling – Riset ala Pebisnis Online

ReProfiling – Riset ala Pebisnis Online


Mayoritas pengusaha pemula berbisnis tampa ilmu dan data. Kalo sukses, bingung cara duplikasinya dan kalo gagal, tak tahu dimana letak kesalahannya.

Profiling sama dengan menentukan profil target pasar untuk tujuan pemasaran produk di awal. Sedangkan Re-Profiling adalah mem-profilkan secara terbalik, dimana target pasar ditentukan setelah bisnis jalan, baru diukur hasil pemasarannya. Aset terbesar dalam re-profiling adalah data.


ReProfiling dibentuk berdasarkan segmentasi dan bisa juga berdasarkan jawaban dari pertanyaan 5W 1H.

Gambar ReProfiling berdasarkan segmentasi:

Gambar ReProfiling berdasarkan 5W 1H:

     http://member.daftarsb1m.net/aff/go/mytimyes?i=4

Salah satu fungsi ReProfiling adalah untuk membantu kita menentukan apa yang mau di branding?, Membrending merek toko atau produk yang dijual?



Kita dapat melihat gambar diagram diatas.
  • -Jika pembeli toko kita mayoritas kesamaan dari segi demografi dan interest, maka merek toko kita yang sebaiknya di-reprofiling
  • -Jika kita menemukan ada prodak yang paling laku, profitable, re-order tinggi, dan memiliki differensiasi yang kaut sehingga dapat menjadi produk unggulan, maka kita dapat mere-profiling merek prodak.
  • -Namun seandainnya prodak yang kita miliki hanya paling laku tatapi tidak profitable maka yang perlu dibranding tetap merek toko dan produk yang laku dapat dijadikan produk penetrasi (atau lead magnet).

Catatan: cara menentukan bagaimana kita mere-profiling merek toko kita tentu saja harus berdasarkan data.

http://kelbion.com/member/aff/go/mytimyes?i=1

Sudah disebutkan diatas bahwa yang terpenting dari re-profiling adalah data. Lalu bagaimana mencari pola dari data yang ada sehingga dapat dimanfaatkan untuk melakukan penjualan yang berulang.
Salah satu cara adalah dengaan memfollow akun sosial media milik mereka. Disini kita tidak hanya sekedar meminta mereka memfollow akun sosial media milik kita, tapi justru yang juga tidak kalah penting adalah kita ikut memfollow mereka yang beli.
Dengan cara seperti ini kita dapat melakukan riset untuk mengetahui profil mereka, sekurang-kurangnya kita dapat tahu behavior (prilaku meraka) dengan mengamati aktivitas mereka di akun sosial mediannya.
Jika akun sosial medianya bukan akun kloningan, maka sekurang-kurangnya selain behavior kita dapat tahu lebih banyak tentang mereka dari demografi, geografi, interest (akun yang difollow), bahkan kemungkinan psikografinya.

Dari data-data yang dikumpulkan, kumpulkan kesamaannya. Kejelian kita dalam melihat kesamaan mereka itulah yang nanti di Re-Profiling untuk menentukan apa yang mau kita jual dan apa yang mau dibranding.
Misalkan setelah difollow kita mengetahui pelanggan kita memiliki kesamaan interest (terbanyak) sebagai pecinta kucing (karena mereka memfollow akun: Cat Lover). Maka jika kita menjual kaos kaki dapat didesain bentuk kucing untuk menarik perhatian mereka.


http://www.zonasukses.com/?ref=zs610003

Contoh lain kita menemukan kesamaan seperti gambar berikut:


Contoh 1 Gambar 1


Katakanlah Gambar 1 memiliki kesamaan seperti:
  • -Demografis (target market) antara lain ibu muda, anak 1-3 tahun, kelas B-C
  • -Barang yang dibeli adalah acak, tidak satu macam, seperti: mainan anak, suplemen, sepatu, tas, fashion, stationary
------------------
Dari data diatas kita dapat membuat strategi untuk membranding toko saja. Contoh Tokonya diberinama: mamahmuda.id

https://goo.gl/Lvft6Z

Contoh 2 Gambar 2:


Dari data kita mandapatkan kesimpulan misalkan
  • -Peralatan yang dibeli antara lain kompor portable, tenda, sleeping bag, sepatu gunung, pakaian hiking
  • -Barang yang banyak dibelih adalah peralatan kemah, sedang secara demografi barang-barang ini dapat dibeli secara merata baik laki-laki maupun perempuan, maka kesimpulannya mereka memiliki kesamaan interest.
--------------------
Dengan demikian yang kita brandingkan masih merek tokonya, namun namanya disesuaikan dengan interest yang ada, misalkan yukkemah.com

https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=16579

Contoh 3 Gambar 3


Dari data misalkan kita menemukan
  • -Ternyata pelanggan jauh lebih tertarik untuk membeli tas selempang laki dan perempuan aneka model ukuran max 10 inch kasual
  • -Produk tersebut bukan hanya paling laku tatapi juga profitable, sehingga dapat digolongkan sebagai produk unggulan
---------------------
Dengan data seperti ini maka yang dapat kita branding adalah merek produknya, maka merek produk yang dapat dibuat misalkan tasselempang.id
Disini yang nama toko onlinenya dibuat sama dengan nama produk unggulan yang akan dijual.

https://goo.gl/omhdVN

Resume.


What:
-Produk apa yang paling laris jadikan produk penetrasi
-Produknya bukan hanya laris namun juga profitable, jadikan produk unggulan

Where
-Pesan-antar. Jika ada data bahwa tempat-tempat tertentu yang ada pengantaran terbanyak, maka bukalah outlet baru
-Pengiriman ke kota tergemuk (misalkan sebuah kota membutuhkan stok yag banyak terus-menerus), buka stokes/distributor untuk menghemat biaya pengiriman. Jadi jangan buru-buru membuka distributor kalo belum memiliki data.

Why
-Alasan terbanyak orang mau membeli, ceplosan tentang produk, jadikan angle iklan dan tagline (positioning). Jadi membuat tagline bukan tentang apa yang kita inginkan, tapi justru apa yang berkesan bagi konsumen dan alasan mereka mau membeli produk kita.
-Karena kita membutuhkan alasan kenapa orang mau membeli, maka sebaiknya jangan buru-buru membuat merek atau kemasan, ini dapat dilakukan setelah produk diuji dipasar.

When
-Jika Offline kapan jam buka yang pas sesuai prilaku pelaggan kita
-Jika Online kapan jam iklan yang paling banyak menarik perhatian pelanggan.


Baca Juga:
- Jenis dan Cara Pengumpulan Data Untuk Bisnis Online
- Lean Startup, Solusi Mengantisipasi Kegagalan Bisnis

https://www.freelancer.co.id/affiliates/myyesok


Previous
Next Post »